Minggu, 26 Juli 2009

Akibat Pastor Tak Boleh Menikah

Akibat Pastor Tak Boleh Menikah. Lebih dari separuh rohaniwan katolik Polandia ingin menikah, sementara sepertiganya diam-diam melanggar peraturan selibat, hidup tidak menikah. Bisakah larangan berhubungan sex dalam ajaran gereja Katolik tetap dipertahankan?

"Sebagai pastor muda saya tadinya bahagia, namun lama-lama saya dilanda kesepian," ujar Jozef Strezynski, 58 tahun. Ketika berjumpa dengan seorang perempuan yang menarik hatinya, ia pun bergelut dengan dilema. Akhirnya, setelah 16 tahun menjadi pastur, Strezynski keluar dari gereja Katolik dan menikah. Sekarang ia sudah punya dua anak.

Jozef Strezynski: 'Itu adalah keputusan yang saya pertimbangkan selama empat tahun. Akhirnya saya rasa tidak ada gunanya jadi pastor yang tidak bahagia.'

Di Polandia, Jozef Strezynski tidak sendirian dalam bergulat dengan peraturan yang harus dipatuhi seorang pastor. Berdasarkan pembicaraan dengan 800 orang pastor lebih, seorang sosiolog Polandia mendapati ternyata 54 persen di antaranya ingin hidup bersama seorang wanita. Sementara lebih dari sepertiganya mengakui telah melakukan hubungan sexual dengan perempuan dan 12 persen berangan-angan punya hubungan tetap. Wieslaw Dawidowski, seorang pastur pada ordo Agustinus di Warsawa, menyatakan tidak terkejut dengan angka-angka tersebut.

Wieslaw Dawidowski: 'Saya kenal banyak bekas pastor yang meninggalkan gereja, jadi tidak akan kaget jika masalah seperti ini terjadi di lingkungan gereja. Itu manusiawi. Siapa yang tidak berdosa, dialah yang melempar batu pertama.'

Masyarakat berubah






Sekarang ini banyak Priest yang menikah dan Nun yang hamil. Lebih baik daripada berzinah, bukan?




Menurut pastor Dawidowski, selibat bukanlah sesuatu yang wajar lagi di gereja katolik Polandia. Keinginan punya pasangan mencerminkan perubahan dalam masyarakat yang sekarang lebih bebas dan lebih sekuler setelah zaman komunisme.

Selibat juga bukan sesuatu yang mudah. Karena itu kepada kalangan muda saya katakan mereka harus memikirkan masak-masak. Mereka dijejali pesan bahwa menjadi pastor adalah sesuatu yang indah, sebagai pengorbanan. Namun menjadi pastor sekarang tidak lagi kerèn, kata pastor Dawidowski dalam bahasa anak muda.

"Apalagi di desa-desa dan di kelompok tertutup, orang-orang tahu saja hubungan gelap seorang pastor," demikian wartawan sekaligus pengamat gereja Adam Szostkiewicz. "Masyarakat bisa mentolerir namun mereka tetap tidak menerimanya secara resmi."

''Saya rasa pastor sudah sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu lagi untuk keluarga" kata Renata, seorang pengunjung setia gereja di Warsawa. ''Selibat merupakan dogma penting gereja katolik dan itu harus dipertahankan," kata Michal, yang baru saja menghadiri misa petang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar