Selasa, 08 September 2009

Vatikan yang Penuh Misteri

Seluk-beluk pemerintahan teokrasi ala Barat. Tak dipakai di mana-mana tapi dipertahankan keberadaannya, demi bisnis dan politik

Sangat sedikit --jika tak mau dibilang tak ada sama sekali, pengetahuan dunia Islam mengenai seluk-beluk Vatikan. Kecuali bahwa ia merupakan tempat kediaman Paus Jahones Paulus II, di Roma. Vatikan memang penuh misteri, baik politik, birokrasi, kebudayaan, bisnis dan eknomi, maupun berbagai intrik yang terjadi di dalamnya.

Negara kecil ini merupakan pusat keagamaan yang sangat berpengaruh, dengan kekayaan yang berlimpah termasuk jaringan media informasi --memiliki lebih dari 200 koran harian, majalah mingguan dan bulanan, 154 stasiun berita dan 49 saluran televisi yang tersebar di seluruh dunia. Kekayaan dan pengaruh itu menyentuh kehidupan ummat beragama, politik dan sosial di dunia Kristen secara khusus dan dunia lain secara umum. Penganut Katolik di dunia dewasa ini sekitar 900 juta jiwa.

Vatikan dengan luas wilayah tidak lebih dari 44 hektar punya banyak rahasia yang sulit dipercaya oleh dunia. Diantaranya, memiliki jalan-jalan rahasia dan perbatasan-perbatasan khusus dan akses-akses rahasia bawah tanah. Misteri ini diyakini oleh banyak orang, tak heran kalau ia mendapat julukan sebagai "kerajaan penuh rahasia".

Pasukan Swiss yang ditugasi menjaga Vatikan disumpah untuk tidak membocorkan rahasia apapun tentang pusat Kristen Katholik ini. Slogan yang popular di sana: �Tidak mungkin bagi siapapun mengetahui rahasia apapun tentang Vatikan, lalu membocorkannya sampai ke dunia lain.� Selubung misteri ini telah memancing sejumlah peneliti untuk menguak misteri dan apa saja yang terjadi di balik layar "Vatikan".

Persoalan penetapan seorang Paus selalu menjadi hal yang sangat krusial dan menyedot sorotan mata dunia dan para pemerhati. Paus Johanes Paulus II sekarang ini memang sudah uzur dan sakit-sakitan, maka soal siapa yang bakal menggantikannya menjadi perhatian banyak pihak, lebih dari 4 tahun belakangan ini.

Sebenarnya, adalah tabu membicarakan suksesi kepausan selama paus yang sedang menjabat masih hidup. Bahkan, sesudah ia meninggal, suksesi baru boleh dibicarakan pada hari ke-3 setelah kematiannya. Pada hari berikutnya, barulah dilakukan persiapan pemilihan paus baru diantara Dewan Kardinal. Peraturan ini sudah ditetapkan sejak tahun 607 Masehi dan tetap dilaksanakan hingga detik ini.

Saat kematian seorang paus para Kardinal mengadakan pertemuan di hari ke-4 di sebuah gereja kecil, masih di kawasan Vatikan. Mereka mendekam di sana, memutus hubungan dengan dunia luar sama sekali, hingga terpilihnya seorang paus baru. Proses pemilihan ini berlangsung beberapa hari atau terkadang memakan beberapa pekan. Pengumuman telah dipilihnya seorang paus ditandai dengan keluarnya asap putih dari cerobong asap di atas gereja. Keputusan yang sudah diambil tidak mungkin dapat diubah. Begitu juga, tidak diperkenankan bagi paus terpilih untuk mengajukan pengunduran diri, apapun kondisi dan situasinya. Paus yang terpilih harus menerima tugas ini sampai ajal menjemput.


Paus Johannes Paulus II yang kini menjabat dipilih oleh 111 Kardinal. Adapun pemilihan yang akan datang, akan dipilih oleh sekitar 184 orang Kardinal. Namun bila ada diantara anggota berumur di atas 80 tahun, ia tidak diperkenankan lagi untuk ikut, karena pertimbangan rumitnya proses pemilihan. Di antara mereka yang berusia di atas 80 tahun kini ada 44 orang, maka kemungkinan pemilihan yang akan datang hanya akan diikuti oleh sekitar 140 Kardinal saja.

Faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan seorang paus? Pemahaman tentang hal ini harus dirunut dari aliran-aliran Katolik yang berkembang di Vatikan. Dalam negara kaya, kecil dan berpengaruh ini tidak dipungkiri muncul persaingan dan konflik berbagai kekuatan agar dapat memegang kendali administrasi dan memilih paus yang mereka kehendaki. Tidak kurang dari 5 aliran keagamaan yang berkembang di Vatikan saat ini. Salah satu alirannya lebih dekat ke sekularisme dan 4 lainnya cenderung lebih religius.

Malta Horse, aliran ini cenderung sekuler dan punya sejarah klasik sebagai organisasi aristokrasi yang terkenal sangat memusuhi Khilafah Utsmaniyah dan dunia Islam secara umum. Kelompok ini pertama kali muncul di Rhodesia.

Opus Dei (Peranan Tuhan), aliran ini realtif masih muda, dibentuk 66 tahun silam di Spanyol, tapi memiliki pengaruh besar di Vatikan. Kelompok ini adalah kelompok rahasia. Setiap negara punya kardinal dari kelompok ini dengan membawa paspor resmi Vatikan yang punya kekebalan diplomatik. Mereka hanya bertanggung jawab kepada Paus saja, dengan slogan "Pope First".

Ordo Dominican, ordo ini mengutamakan kekekalan gereja dengan slogan "Church First". Terdiri dari golongan aristokrat Katolik, dikenal memiliki karakter yang cenderung berkhianat dan sangat dogmatis.

Ordo Fransiscan, semboyan ordo ono "Christian First." Mereka tidak banyak mencurahkan perhatian pada persoalan gereja di Roma tapi lebih kepada agama Kristen di seluruh dunia. Kelompok ini yang lebih banyak "peduli" pada kaum miskin dan papa, dan terdiri dari para pastur yang mendedikasikan diri untuk penyebaran Kristen ke seluruh penjuru bumi.

Ordo Jesuit, sebuah ordo yang menggabungkan aliran agresif seperti "Fransiscan" dan fanatik seperti "Dominican." Kelompok ini dianggap sebagai kelas intelektual di dunia Katolik secara umum. Fokus perhatian mereka adalah "Lembaga Paus". Artinya, siapa yang menjabat sebagai Paus tidak penting, tapi lembaga pausnyalah yang harus dibela mati-matian. Mereka ini termasuk yang banyak bersikap kritis bahkan menentang para paus, termasuk kepada yang sekarang sedang menjabat. Sikap ini menjadi benih konflik yang menjalar kemana-mana. Ordo Jesuit adalah aliran Vatikan yang paling agresif melakukan Kristenisasi. Anggotanya bertitel SJ di belakang namanya.

Meskipun terbagi dalam lima aliran besar, pengkutuban para kardinal di Vatikan secara umum dibagi menjadi dua, konservatif dan reformis (progresif). Paus sekarang ini tergolong aliran Konservatif dan belakangan ini sudah memilih sekitar 18 kardinal konservatif lainnya untuk memperkuat barisan aliran ini di Vatikan. Hanya saja , langkah itu belum bisa jadi penentu dalam proses suksesi mendatang.

Sulit diduga bagaimana sikap 140 Kardinal yang akan ambil bagian dalam proses pemilihan nanti. Para pengamat mengatakan, faktor bisnis juga turut menentukan sosok Paus di masa yang akan datang. Sebagai contoh, jaringan industri farmasi internasional akan turut bermain aktif menentukan Paus baru.

Perusahaan-perusahaan raksasa farmasi telah bertahun-tahun berjuang untuk menggolkan target mereka agar Vatikan menarik oposisinya terhadap program "keluarga berencana". Maka industri raksasa farmasi mendanai berbagai lembaga kewanitaan dunia agar berkampanye untuk KB, pembatasan jumlah anak, dan dibolehkannya aborsi. Bila larangan itu dicabut maka industri farmasi akan meraup keuntungan yang besar sekali dari dunia Katolik, terutama di negara-negara miskin.

Kardinal Danelis asal Belanda, dikenal sebagai sosok yang sangat mendukung program KB. Maka dari itu raksasa industri obat-obatan berusaha keras agar Kardinal Belanda tersebut dapat dipilih sebagai paus berikutnya, sepeninggal Johanes Paulus.

Namun, Danelis bukanlah satu-satunya kandidat. Di sana ada Kardinal Ataqurai (didukung gerakan Masonic Prancis), Kardinal Thamco (didukung Uni Eropa), Kardinal Lacho (didukung Italia), dan yang merupakan calon terkuat Kardinal Carlo Maria Martini ordo Jesuit. Seru juga menonton para kardinal berebut posisi nomor satu.*

Ahmad Dumyathi Bashori dari Al-Mujtama�, dzh/Hidayatullah

1 komentar:

  1. Ya memang benar bro. Dibalik tembok2 tinggi kota Vatikan tersembunyi banyak sekali rahasia. Salah satunya adalah rahasia ajaran rasuli yaitu ajaran dari ke dua belas rasul atau murid Yesus antara lain Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus dan Petrus. Sebab Yesus mengajarkan firman2Nya dalam arti yg sesungguhnya disamping dalam arti kiasan kepada para muridnya. Sedangkan yg tertulis dialkitab adalah versi bahasa kiasan. Selama 2000 tahun lebih Vatikan telah merahasiakan ajaran tersebut dari dunia baik islam maupun kristen protestan, anglikan dan pantekosta.

    BalasHapus